a. Sistem babu
Pasangan babu yang di gunakan harus yang sudah berpengalaman dan memiliki sifat yang baik. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa masa bertelur antara pasangan yang akan “menitipkan” dan “dititipkan” telur memiliki masa bertelur yang terpaut hanya sekitar 1 3 hari.
Biasanya pasangan Lovebird yang telurnya diambil dan dipindahkan ke pasangan babu akan bertelur kembali sekitar 2 minggu kemudian. Jika dilihat dari sisi produktifitas, mungkin ini adalah hal yang sangat menggembirakan bagi peternak.
Namun satu hal yang perlu kita ingat adalah bahwa secara alamiah, Lovebird hanya bisa Berkembang biak sekitar 4 – 6 kali dalam setahun. Hitungan berikut bisa memberikan sedikit gambaran buat kita:
- Kawin dan bertelur : 1 minggu
- Mengeram : 3 minggu
- Membesarkan anak : 5 minggu
- Total : 9 minggu
- Dalam satu tahun terdapat 48 minggu. Jadi 48/9 = 5.33
- Dalam satu tahun, logikanya rata-rata Lovebird hanya berproduksi 5.33 kali.
Bisakah kita bayangkan jika pasangan Lovebird tersebut digenjot terus untuk kawin dan bertelur 2 kali dalam sebulan ? Efek negative dari perlakuan tersebut adalah ****** jantan akan melemah dan telur tidak bisa terbuahi dengan baik. Bagi betina, bisa berakibat lumpuh bahkan kematian.
Untuk itu gunakan jadwal dengan baik, fokuskan orientasi anda, yang dikejar kualitas atau kuantitas. Idealnya adalah sistem 3 – 2 – 3.
Sistem 3 – 2 – 3 terdiri dari :
- 3 kali sistem babu – istirahat
- 2 kali sendiri – istirahat
- 3 kali sistem babu – istirahat.
Waktu sistem babu yang terjadwal dengan baik adalah :
- 3 bulan : 3 kali sistem babu
- ( satu periode bertelur 1 bulan )
- 1 bulan : istirahat
- 4 bulan : 2 kali sendiri
- ( satu periode bertelur 2 bulan )
- 1 bulan : istirahat
- 3 bulan : 3 kali sistem babu
- ( satu periode bertelur 1 bulan )
12 bulan ( 1 tahun perkembangbiakan = 10 kali )
Sistem babu hanyalah untuk membantu pasangan Lovebird yang kurang baik dalam hal mengasuh anak. Tetapi tentunya anda harus memiliki pasangan babu yang cukup memadai jumlahnya untuk membantu karena pasangan lovebird yang tidak dalam kondisi bertelur tidak akan mengerami telur.
Selisih waktu juga tidak menjadi masalah, misalnya si babu sudah mengeram 2 minggu, kemudian baru menitipkan telur albino dan lutino. Sebab naluri mengeram lovebird mempunyai waktu sampai dengan 5 minggu. Lebih dari itu biasanya ia akan membersihkan dan merapikan sarangnya lagi untuk kawin dan bertelur lagi. Dan tentunya akan membuat telur titipan tidak dierami atau ditimbunnya.
b. Secara alami.
Semakin sering pasangan lovebird berkembangbiak, tentu pasangan itu semakin berpengalaman. Sifat induk lovebird menjadi lebih keibuan, disinilah pasangan itu menjalin ikatan yang lebih kuat. Si betina akan bisa mengatur kelembaban di sarang selama proses pengeraman. Dan piyik yang baru netas akan semakin tinggi tingkat hidupnya. Si betina akan dengan teliti melepaskan cangkang telur dari piyik yang netas. Adakalanya cangkang telur yang putih akan dibuangnya diluar kotak sarang. Sebagian cangkang telur ada yang dimakan induknya.
Tidak terlalu sulit untuk mengetahui telur sudah menetas atau belum. Amati dalam kandang apakah terdapat kulit cangkang telur yang dibuang. Jika ada tentunya piyik sudah menetas dan anda tidak perlu repot lagi memeriksa kotak sarang. Biarkan si induk mengasuh anaknya hingga beberapa minggu ke depan. Kalau anda tidak biasa memeriksa kotak sarang karena takut si induk menjadi kaget. Cukup di pagi hari dan menjelang sore, pasang telinga anda dan dengarkan suara piyik yang meminta makan pada induknya.